Sabtu, 12 Desember 2009

Investasi Weda Bay Nikel


Sebuah perusahaan asal Perancis menanamkan investasi sekitar 1,5 miliar dolar AS guna menangani pertambangan nikel di Halmahera, Maluku Utara. Dijadwalkan, dalam lima tahun mendatang baik penambangan maupun pengolahan bijih nikel menjadi konsentrat sudah bisa beroperasi.Keberadaan ERAMET dalam penambangan nikel di Indonesia dilakukan melalui PT Weda Bay Nikel (WBN). Perusahaan ini sahamnya selain dikuasai ERAMET, sebesar 10 % dimiliki PT Aneka Tambang Tbk. (Antam). Namun usai study kelayakan (Feasibility Study-FS) saham Antam akan menjadi 25 % dan selanjutnya diberikan opsi kepemilikan saham lagi.
Potensi cadangan terbukti nikel yang ada di areal tambang yang akan di produksi mencapai 60 juta ton. Sedang cadangan terukur sebesar 18 juta ton. Sedang menurut Jacques CEO ERAMET, pabrik pengolahan yang akan dibangun memiliki kapasitas sebesar 60 ribu ton per tahun. Jacques mengungkapkan ERAMET telah memiliki pengalaman penambangan nikel di Kaledonia Baru dan Gabon. ‘’Kami memiliki teknologi yang aman bagi lingkungan maupun daerah aliran sungai,’’ ujar Jacques. Ia menjamin bahwa pengoperasian tambang yang dilakukan perusahaannya mampu menjaga kelestarian alam disekitar tambang.

Masihkah kita main2 dalam pengembangan Sumber Daya Manusia masyarakat Halmahera Tengah...??? sebuah pertanyaan yang pantas mendapat jawaban yang tepat dan bijak bagi generasi fagogoru mendatang.
Apa tindakan yang tepat kedepan guna menindaklanjuti potensi yang terkandung dalam bumi fagogoru tersebut...??
1,5-2 miliar dollar AS, saat ini setara dengan 15 atau 20 triliun rupiah. ini berarti WBN akan memberikan devisa bagi Indonesia sebesar Rp15 T per tahun. sungguh nilai yang melebihi cukup bagi pembangunan Halmahera Tengah jika saja 10 atau 20 persennya di berikan ke daerah.
Sumber : Departemen ESDM RI