Selasa, 31 Desember 2013

MELEK POLITIK “2009”

SALAM PERJUANGAN…!!!

Apa kabar saudara-saudaraku, sudah sampai dimana kepedulian kita? Berapa rakyat yang sudah kita berdayakan? Berapa wilayah yang sudah kita garap? Berapa kampung, desa, dusun yang kita masuki. Indonesia berdiri diatas 33 propinsi, 400an kabupaten/kota, 400.000, kecamatan & jutaan desa/kampung. Waktu kita tidak banyak dan berlomba dengan beragam persoalan social-politik yang terus saja muncul, mengguritanya system kapitalisme global, nyaris menghantam seluruh anak cucu bangsa ini, memasuki subjektifitas dirinya, tak terkecuali anak belia dari bangsa ini telah diajari hidup individual, dimanjakan dengan produk luar negeri, dimanjakan dengan kemewahan, susah membedakan kebutuhan dan keinginannya. Ahirnya hilangllah rasa senstifitas terhadap sekelilingnya.

Sama halnya dengan sebagian Elit bangsa, telah terjangkit firus mematikan abous of power dan melupakan rakyatnya. Mereka lebih sibuk dengan dirinya sendiri, merumuskan konsepsi-konsepsi kosong. Ketimbang terlibat dalam substansi manifestasi terhadap nilai kemanusiaan. Memilih dehumanisasi ketimbang memanusiakan manusia. Yang notabenen adalah konstituennya.

Saudara-saudaraku. kekuatan kita terbatas, jika tidak dikatakan tidak ada. Hanya ada satu kekuatan yang kita meiliki hari ini: KEYAKINAN KITA, Keyakinan yang melahirkan semangat, keyakinan yang memupuk militansi, keyakinan yang menjadi magnet dalam gerak kita dan keyakinan yang mempersatukan kita. Jika demikian tunggu apalagi? BERGERAK….!!!
Hari ini kita saksikan betapa santunnya elit politik partai menyapa rakyat. Mereka menjanjikan perubahan yang “melangit-abstrak-fatamorgana-ilusif. Dimana kegagalan telah mereka pentaskan tahun 2004. kini 2009 panggung telah dibuka pementasan di mulai. Masihkah kita menginginkan memasuki lubang yang sama? Jika tidak. Mengapa tidak saja menyiapkan perlawanan, memberikan alternatif, dan menawarkan solusi akar persoalan bangsa ini?

Saudara-saudaraku yang terhormat. Membangun Kesadaran politik Masyarakat bukanlah hal yang mudah, membangun kesadaran politik ditengah pesimisme rakyat membutuhkan strategi dan taktik yang jituh. Filosofi gerak yang kuat sehingga ruang komunikasi dengan rakyat terbuka. Namun saya secara pribadi yakin kawan-kawan memiliki strategi tersendiri. Paham kondisi local masing-masing, dan memiliki akses ke akar rumput. Setiap hari, setiap jam, menit, detik. Bangun kekuatan, jalin aliansi taktis, buka ruang komunikasi, masuki kampung-kampung, desa dan dusun. Katakan bahwa perubahan sejati hanya ada ditangan RAKYAT maka: BERGERAKLAH…!!!


Salam Perjuangan & Pekik Allahuakbar….!!!
Rahmat Abd Fatah